Nama
: Andri Susilo
NPM
: 19112251
Kelas
: 5KA36
PERMASALAHAN SOSIAL DI KOTA BESAR
DI NDONESIA DAN JALAN KELUARNYA
Sesuai
dengan topik pembahasan di atas, kali ini kita akan membahas tentang
permasalahan sosial yang ada di kota
kota besar di indonesia. Kepadatan penduduk di indonesia cukup tinggi, terutama
di kota kota besar. Jumlah kepadatan yang tinggi berpotensi dalam menimbulkan
masalah sosial. Masalah masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia antara
lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk yang begitu besar,
pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas penduduk, rendahnya
pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan, dan kepadatan
penduduk.
Persebaran penduduk yang tidak
merata
Wilayah
negara kita sangat luas. Penduduk yang tinggal di wilayah negara kita tidak
merata. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga daerah yang sangat jarang
penduduknya. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sangat padat. Menurut
sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi didiami lebih dari dua belas
ribu orang. Ini sangat berbeda dengan Provinsi Kalimantan Barat. Di sana hanya
ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer persegi.
Jumlah penduduk yang begitu besar
Jumlah
penduduk Indonesia sangat banyak. Indonesia menduduki urutan keempat negara
terbanyak jumlah penduduk setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Jumlah
penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 adalah 205,8 juta
jiwa.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah
penduduk Indonesia sudah sangat banyak. Jumlah ini akan terus bertambah karena
pertumbuhan jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh angka
kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.
Kualitas penduduk rendah
Indonesia
memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ini mempengaruhi kualitas atau mutu
penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam bekerja. Akibatnya, masyarakat mengalami kesulitan
mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Rendahnya pendapatan per kapita
Pendapatan
per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk setiap tahun. Pendapatan per
kapita penduduk Indonesia masih rendah. Remdahnya pendapatan per kapita rendah
berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin.
Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk
yang tidak tidak bekerja disebut penduduk yang tidak produktif. Biasanya
penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia lanjut atau masih
anak-anak dan remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif. Penduduk
nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif (bekerja). Karena
usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di Indonesia cukup
tinggi.
Kepadatan penduduk
Beberapa
kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya kepadatan penduduk menyebabkan
masalah-masalah sosial seperti pengangguran,kemiskinan, rendahnya pelayanan
kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan, pemukiman kumuh, lingkungan tempat
tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya.
Masalah
sosial dapat dirumuskan atau di nyatakan dengan suatu entitas berpengaruh yang
mengancam nilai nilai pada suatu masyarakat sehingga dapat berdampak kepada
sebagian besar anggota masyarakat. Diharapkan masalah sosial ini dapat diatasi
dengan cara melakukan kegiatan bersama. Contoh
masalah sosial yang dapat timbul antara lain adalah kemiskinan,
pendidikan rendah, kejahatan, dan banyaknya pengangguran. Berikut ini akan
diulas satu persatu dari setiap masalah
berikut.
1.
Kemiskinan
Kemiskinan merupakan kondisi terjadinya
ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar yang mencangkup makanan, pakaian,
tempat tinggal, pendidikan dan kesehatan. Ternyata kemiskinan diindonesia tak
hanya terjadi di daerah pelosok seperti desa kecil, akan tetapi juga dapat
ditemui pada daerah perkotaan. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kemiskinan
ini adalah pendidikan yang rendah.
Faktor Penyebab Kemiskinan
Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja
melainkan memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan. Adapun
faktor-faktor penyebab terjadinya kemiskinan dapat dikategorikan dalam beberapa
hal berikut ini :
a.
Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global
Yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa
standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada
pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan
per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas
menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut beberapa
faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan
per-kapita:
1) Naiknya standar perkembangan suatu
daerah.
2) Politik ekonomi yang tidak sehat.
3) Faktor-faktor luar negeri, diantaranya:
4) Rusaknya syarat-syarat perdagangan
5)
Beban hutang
6) Kurangnya bantuan luar negeri, dan
Perang
b.
Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap
kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat
harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan
pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan dengan maksimal
c.
Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah
adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji
masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas.
Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan banyaknya
pengangguran.
d.
Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya
kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak
langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin
masih terbebani oleh pajak negara.
SOLUSI
Jadi menurut saya , agar kemisikinan berkurang di
negara kita , Pemerintah menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak
tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran, karena pengangguran adalah salah
satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia. pemerintah juga harus
segera menghapus atau menyelesaikan masalah korupsi hingga tuntas. karna
korupsi adalah tindakan mencuri uang negara dan membuat terhambatnya
pembangunan fasilitas masyarakat. Dan juga pemerintah peduli dan ikut campur
tangan terhadap home industri kecil dan sedang untuk memajukan perusahan
tersebut demi kesejahteraan masyarakatnya.
2. Pendidikan rendah
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia adalah
adanya ketimpangan pembangunan ekonomi, insfrastruktur dan sarana yang rusak di
antara wilayah-wilayah Indonesia yang menghambat pertumbuhan ekonomi
masyarakat, mengakibatkan masih bercokolnya jumlah warga miskin dan
berpendidikan rendah. Ketimpangan pembangunan antar wilayah itu menyebabkan banyaknya
kantong kemiskinan. Benar bagaimana orang miskin yang jumlahnya 70 juta orang
yang ditanggung pemerintah Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) melalui
APBN itu bisa membutuhi kehidupan dengan kalori yang normatif dan menyekolahkan
anak-anaknya untuk berpengetahuan setara. Kita akui tingkat pendidikan
rata-rata penduduk Indonesia itu berdasarkan IPMI adalah baru sampai kelas I
SMP.
Penyebab
lainnya adalah sosial ekonomi yang kurang akan membatasi kesempatan belajar
sehingga menimbulkan kesulitan pada anak. Dalam buku lain juga dijel;askan
bahwa Ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus
terpenuhi kebutuhan pokok misalnya makan, minum, pakaian, perlindungan dan
sebagainya dan juga membutuhkan fasilitas belajar. Sesungguhnya Indonesia
mempunyai sumber daya manusia yang besar. Jumlah penduduk Indonesia saat ini
sekitar 225 juta orang. Jumlah penduduk yang besar ini merupakan modal dasar
dan pasar potensial bagi berbagai produk dan jasa. Oleh karena itu dunia
internasional menjadikan Indonesia sebagai sasaran pasar mereka. Dengan
pertumbuhan penduduk sekitar 1,36 persen per tahun, Indonesia mendapat tambahan
3,5 juta orang per tahun atau sejumlah penduduk Singapura.
Penduduk yang banyak bisa menjadi modal yang
berharga seandainya tingkat pendidikannya cukup tinggi dan kesehatan yang baik.
Walaupun sudah lebih dari 90 persen anak-anak Indonesia mengenyam tingkat
pendidikan dasar 6 tahun tapi yang bisa melanjutkan pendidikannya ke sekolah lanjutan
pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi sangat sedikit. Hambatan
utama yang dihadapi adalah kemiskinan. Walaupun pemerintah sudah memberlakukan
wajib belajar 9 tahun dan membebaskan uang sekolah serta memberi berbagai
kemudahan dan bea siswa, tapi kemiskinan membuat banyak keluarga memutuskan
untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya lebih lanjut. Hal ini dapat dipahami
mengingat sekolah tidak hanya bayar uang sekolah tapi juga membeli seragam,
biaya transpor, uang jajan dan pungutan sekolah.
Dari
kedua pendapat di atas dapat dipahami bahwa keadaan ekonomi keluarga sangat
mempengaruhi pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga, artinya bila ekonomi
keluarga sangat minim maka akan menuntut orang tuanya selalu berusaha mencari
nafkah keluarga. Hal ini tidak jarang dilakukan oleh seorang ayah atau ibu.
Bila kedua orang tua telah disibukkan dengan pekerjaannya sehari-hari untuk
mencukupi kebutuhan mereka, maka anggota keluarganya (anak-anak mereka) akan
kehilangan Pembina dan pembimbingnya, sehingga mereka tidak lagi terurus dan
sebagainya akibatnya moral serta tingkah laku anak tak terarah. Oleh karena itu
pemerintah harus lebih memperhatikan masyarakatnya agar anak-anak Indonesia
dapat mengenyam pendidikan minimal SMA, supaya tingkat pendidikan di Indonesia
meningkat dan dapat bersaing dengan negara lain
SOLUSI
Menurut saya faktor utama dari masalah ini adalah
faktor ekonomi keluarga. Sehingga perlu adanya dana bantuan pendidikan yang
sangat di jaga pengaliran dana yang memang di khususkan untuk pendidikan, sehingga tidak terjadi
penyelewengan dalam dana bantuan pendidikan tersebut.
3.
Kejahatan/
kriminalitas
Tingkat
kriminalitas di indonesia cukup tinggi, terutama di perkotaan. Ada berbagai
jenis kejahatan dengan berbagai motif dan cara. Hal yang dominan menjadi penyebab timbulnya
kejahatan adalah faktor ekonomi.
Faktor
Penyebab Kriminalitas:
·
Tingkat pengangguran yang tinggi membuat
orang-orang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan kehidupannya, sehingga sering
kali orang tersebut mencari jalan pintas agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya. Contohnya dengan mencuri, memeras, bahkan membunuh. Ini hal yang
harus diperhatikan oleh pemerintah, karena dengan banyaknya pengangguran maka
tingkat kriminalitas juga akan terus meningkat.
·
Kurangnya lapangan pekerjaan membuat
tingkat kriminal juga meningkat, karena dengan kurangnya lapangan pekerjaan
maka akan menciptakan pengangguran yang banyak. Kurangnya lapangan pekerjaan
harus lebih diperhatikan, dan lapangan pekerjaan juga harus dapat mendukung para
pekerja untuk dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
·
Pemahaman tentang keagamaan masih kurang
diterapkan, karena dengan kurangnya pemahaman maka sering kali orang-orang
tidak kuat akan cobaan yang diberikan kepadanya. Sehingga saat orang tersebut
tidak dapat mencukupi ekonominya, maka orang tersebut melakukan hal-hal yang
tidak seharusnya dilakukan dan melanggar ajaran agama.
·
Pergaulan yang tidak sesuai dengan
norma-norma kadang membuat perilaku orang tersebut dapat melakukan tindakan
kriminalitas, sehingga pendidikan tentang pergaulan dilingkungan harus lebih
diperhatikan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai atau tercela.
·
Kemiskinan yang dialami oleh rakyat
kecil kadang membuat mereka berfikir untuk melakukan tindakan kriminalitas,
karena orang-orang tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhannya. Dengan tingkat
kemiskinan yang terus meningkat, maka akan semakin banyak pula
tindakan-tindakan kriminalitas yang meresahkan warga.
Dampak Dari Tindakan Kriminal dan
Kekerasan
Setiap perbuatan pasti memiliki dampak
dari perbuatannya. Termasuk juga dalam tindakan kriminal dan kekerasan yang
pasti akan berdampak negatif seperti :
·
Merugikan pihak lain baik material
maupun non material.
·
Merugikan masyarakat secara keseluruhan.
·
Merugikan Negara.
·
Menggangu stabilitas keamanan
masyarakat.
·
Mangakibatkan trauma kepada para korban.
Penanganan Kriminalitas Untuk Ke
Depan
·
Pemerintah harus lebih prihatin terhadap
para pengangguran, dengan memberikan mereka pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian dan kompentesinya. Dengan memberikan mereka lapangan pekerjaan yang
sesuai dengan keahliannya, maka tingkat kriminalitas di kota-kota dapat
teratasi dan mereka akan bersungguh-sungguh karena itu pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian mereka.
·
Pemerintah dan para pengusaha harus
dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai, sehingga dapat menampung para
pengangguran yang masih membutuhkan pekerjaan. Dengan banyaknya lapangan
pekerjaan yang diciptakan maka pengangguran akan semakin berkurang dan tingkat
kriminalitas dapat teratasi.
·
Pemahaman akan keagamaan harus lebih
diperhatikan oleh setiap orang, dengan tingkat keagamaan yang baik maka orang
tersebut dapat mengendalikan dirinya terhadap cobaan yang diterima sehingga
orang tersebut dapat hidup sesuai dengan ajaran yang diajarkan di agamanya.
Pendidikan agama memang sangat penting untuk menjaga sikap hidup yang baik, dan
dapat mengatasi diri terhadap hal-hal yang menjurus kepada kriminalitas.
·
Setiap orang harus menjaga diri dari
pergaulan yang tidak baik, sehingga orang tersebut dapat hidup teratur. Dengan
pergaulan yang tidak baik kadang membuat perilaku orang berubah, dan membuat
mereka akan dianggap orang-orang yang suka bertindak kriminal. Maka dalam
bergaul, setiap orang harus dapat menentukan mana pergaulan yang baik dan mana pergaulan
yang akan membawa keburukan.
·
Besarnya angka kemiskinan kadang
berpengaruh dengan tingkat kriminalitas yang tinggi pula, maka pemerintah harus
dapat mengendalikan angka kemiskinan agar dapat mengatasi angka kriminalitas.
Dengan hidup dibawah taraf kecukupan, maka setiap orang kadang berfikir untuk
mengambil jalan pintas yang cepat untuk dapat mencukupi kehidupannya. Jadi
pemerintah harus tanggap terhadap permasalahan kemiskinan yang terjadi, supaya
tingkat kriminalitas dapat teratasi dengan baik.
Pelaku kejahatan tidak selalu orang yang kurang
terpelajar, tindakan kriminal dapat juga dilakukan oleh orang-orang terpelajar.
Contoh contoh tindakan kriminal adalah perampokan, penipuan, tawuran, dan lain
sebagainya.
SOLUSI
Menurut saya, tindakan yang terjadi di kota itu di
karenakan faktor ekonomi dan sifat menyimpang dari suatu individu atau
kelompok. Sehingga perlu adanya membuka lapangan kerja baru dan penindak
tegasan bagi orang yang melakukan ke jahatan/ kriiminalitas.
4.
Pengangguran
Tingginya jumlah peenduduk yang tidak diimbangi
dengan terbukanya lapangan kerja yang banyak dapat menyebabkan pengangguran.
Atau juga karena tingkat pendidikan yang rendah sehingga tidak memenuhi
kualifikasi persyaratan tenaga kerja.
Perpindahan
masyarakat dari desa ke kota tanpa
dibekali pendidikan dan keterampilan yang memadai juga dapat menjadi penyebab
timbulnya pengangguran.
SOLUSI
Menurut saya mengatasi penagguran di kota kota besar
itu salah satunya membuka lapangan kerja baru dan mentransmigrasi sebagian
penduduk kota ke wilayah yang sedikit penduduknya dan di bangunkan lahan
pekerjaan.
5.
Kurangnya
keadilan
Kesenjangan dalam memperoleh keadilan juga merupakan
masalah yang serius. Seringkali si
miskin tidak dapat menuntut keadilan dengan hak yang sama dengan si kaya.
Dalam
menghadapi sesuatu tuntutan hukum si miskin tidak dapat memperoleh pembelaan
yang cukup sehingga dihukum berat sementara koruptor besar bisa bebas begitu
saja.
SOLUSI
Solusinya tidak lain dan tidak bukan yaitu keadilan
harus di junjung tinggi dengan dilandasi kejujuran. Bertindak tegas tidak
pandang bulu dan mematuhin aturan hukum yang berlaku.
Sumber
: